Jumat, 03 Mei 2013

MEMBACA NOVEL



Baca novel adalah sesuatu kegiatan yang sering dilakukan oleh sebagian orang terutama pelajar cewek...tapi ada juga cowok yg suka baca novel salah satanya saya sendiri, baca novel ternyata terdapat sisi baik dan buruknya. sebagian kita para novelers(julukan orang yg gemar membaca novel) berpikir dengan membaca novel mereka dapat membangun jiwa mereka dengan mengambil nasehat-nasehat dan pesan-pesan yang ada dalam novel yang disampaikan langsung ataupun secara tidak langsung. sebagian dari kita juga berpikir dengan membaca novel kita akan mengabaikan waktu karna asyiknya kita membaca novel.

5 manfaat membaca novel :
·         melatih otak
Satu keuntungan dari membaca buku itu adalah latihan otak dan pikiran.Membaca dapat membantu menjaga otak Anda agar selalu menjalankan fungsi mereka dengan sempurna. Saat membaca, otak diperlukan unutk berpikir lebihsehingga dapat membuat orang lebih cerdas. Tapi untuk latihan otak, membaca buku harus dilakukan secara rutin.

·         menghilangkan stres
Stres merupakan faktor risiko dari beberapa penyakit berbahaya. keindahanbahasa dalam teks mungkin memiliki kemampuan untuk menenangkan dan mengurangi stres, terutama membaca buku fiksi sebelum tidur. Cara ini dianggap bagu untuk mengatasi stres.

·         Mengasingkan risiko penyakit Alzheimer
benar-benar dapat membaca langsung meningkatkan jaringan otak. Ketika membaca, otak akan dirangsang dan stimulasi (rangsangansecara teraturdapat membantu mencegah gangguan otak termasuk penyakit Alzheimer.

·         Mengembangkan pola tidur yang sehat
jika Anda terbiasa membaca buku sebelum tidur, maka ia bertindak sebagai alarm bagi tubuh dan mengirimkan sinyal bahwa sudah waktunya untuk tidur. Ini akan membantu Anda mendapatkan tidur nyenyak dan bangun segar di pagi hari.

·         Meningkatkan konsentrasi
orang yang suka membaca akan memiliki otak yang lebih tinggi konsentrasi dan fokus. Karena fokus ini, pembaca akan memiliki kemampuan untuk memilikiperhatian penuh dan praktis dalam hidup. Hal ini juga mengembangkanketerampilan objektivitas dan pengambilan keputusan.

Jadi jangan hanya menghabiskan berjam-jam menonton televisi atau bermain game komputer, tetapi juga mengambil waktu untuk membaca buku. Kebiasaan baik tidak hanya akan menyegarkan pikiran tetapi juga memberikan manfaat bagi kesehatan dan kehidupan. 

TIDAK PERNAH ADA MANTAN SAHABAT


Sahabat...
Kau selalu menemaniku
Di saat aku sedih maupun aku gembira
Kau seperti Matahari yang menyinari bumi..
Kau seperti ada di dalam jiwa & ragaku...

Oh Sahabat...
Aku terpikir bila kita tidak bersama-sama lagi...
Jika Tuhan bisa aku ajak bicara..
Aku pasti bicara "Ohh.. Tuhan jika kau ambil nyawa sahabat ku,ambilah juga nyawaku''
Jika diperintahkan untuk memilih pun aku pasti memilih sahabat dari pada seorang kekasih..

Sahabat..
Aku berharap kita tidak akan berpisah lagi...

PERKEMBANGAN DANA PEMBANGUNAN INDONESIA



APBN Adalah suatu daftar atau penjelasan terperinci mengenai penerimaan dan pengeluaran negara dalam jangka waktu satu tahun yang ditetapkan dengan Undang-undang, serta dilaksanakan secara terbuka dan bertanggung jawab untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Masa berlaku APBN :
APBN Indonesia mulai tahun 2000 ditetapkan  berlaku mulai 1 Januari sampai dengan 31 Desember tahun yang sedang berjalan. Sebelum tahun 2000 APBN  berlaku  mulai 1 April sampai dengan 30 Maret tahun berikutnya.
Fungsi APBN:
1.Fungsi Alokasi
Berkaitan dengan penggunaan sumber-sumber penerimaan negara untuk membiayai belanja negara.
2.Fungsi Distribusi
Berkaitan dengan pemerataan kesejahteraan masyarakat.  Pemerataan kesejahteraan dapat terwujud jika pemanfaatan penerimaan negara dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatutan.
3.Fungsi Stabilitas
Berkaitan dengan pengaturan perekonomian nasional agar tetap seimbang, yaitu permintaan agregat (keseluruhan) sama dengan penawaran agregat. APBN bagi pemerintah sebagai instrumen pengendali perekonomian, baik dalam kondisi perekonomian yang stabil, depresi ataupun inflasi.
Tujuan penyusunan APBN
·         Meningkatkan transparansi dan pertanggungjawaban pemerintah kepada DPR dan rakyat
·         Meningkatkan koordinasi dalam lingkungan pemerintah
·         Membantu pemeritah mencapai tujuan kebijakan fiskal
·         Memungkinkan pemerintah memenuhi prioritas belanja negara
·         Membantu menciptakan efisiensi dan keadilan dalam menyediakan barang dan jasa publik.

DASAR PERHITUNGAN PERKIRAAN PENERIMAAN NEGARA
A. Konsep Produk Domestik Bruto, Produk Domestik Regional Bruto, dan Pendapatan Nasional
1. Produk Domestik Bruto
PDB diartikan sebagai nilai keseluruhan semua barang dan jasa yang diproduksi di dalam wilayah tersebut dalam jangka waktu tertentu (biasanya per tahun). PDB berbeda dari produk nasional bruto karena memasukkan pendapatan faktor produksi dari luar negeri yang bekerja di negara tersebut. Sehingga PDB hanya menghitung total produksi dari suatu negara tanpa memperhitungkan apakah produksi itu dilakukan dengan memakai faktor produksi dalam negeri atau tidak. Sebaliknya, PNB memperhatikan asal usul faktor produksi yang digunakan.
PDB Nominal (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Berlaku) merujuk kepada nilai PDB tanpa memperhatikan pengaruh harga. Sedangkan PDB riil (atau disebut PDB Atas Dasar Harga Konstan) mengoreksi angka PDB nominal dengan memasukkan pengaruh dari harga.
PDB dapat dihitung dengan memakai dua pendekatan, yaitu pendekatan pengeluaran dan pendekatan pendapatan.
Rumus umum untuk PDB dengan pendekatan pengeluaran adalah:
                                PDB = konsumsi + investasi + pengeluaran pemerintah + ekspor – impor

Di mana konsumsi adalah pengeluaran yang dilakukan oleh rumah tangga, investasi oleh sektor usaha, pengeluaran pemerintah oleh pemerintah, dan ekspor dan impor melibatkan sektor luar negeri.

Sementara pendekatan pendapatan menghitung pendapatan yang diterima faktor produksi:
PDB = sewa + upah + bunga + laba

Di mana sewa adalah pendapatan pemilik faktor produksi tetap seperti tanah, upah untuk tenaga kerja, bunga untuk pemilik modal, dan laba untuk pengusaha.
Secara teori, PDB dengan pendekatan pengeluaran dan pendapatan harus menghasilkan angka yang sama. Namun karena dalam praktek menghitung PDB dengan pendekatan pendapatan sulit dilakukan, maka yang sering digunakan adalah dengan pendekatan pengeluaran.

2. Produk Domestik Regional Bruto
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan data statistik yang merangkum perolehan nilai tambah dari seluruh kegiatan ekonomi di suatu wilayah pada satu periode tertentu. PDRB dihitung dalam dua cara, yaitu atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan. Dalam menghitung PDRB atas dasar harga berlaku menggunakan harga barang dan jasa tahun berjalan, sedangkan pada PDRB atas dasar harga konstan menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (tahun dasar). Penghitungan PDRB saat ini menggunakan tahun 2000 sebagai tahun dasar. Penggunaan tahun dasar ini ditetapkan secara nasional.

Peroduk Domestik Bruto sebagai salah saru indicator ekonomi memuat berbagai instrument ekonomi yang di dalmnya terlihat jelas keadaan makro ekonomi suatu daerah dengan pertumbuhan ekonominya, income perkapita dan berbagai instrument ekonomi lainnya. Dimana dengan adanya data-data tersebut akan sangan membantu pengambil kebijaksanaan dalam perencanaan dan evaluasi sehingga pembangunan tidak salah arah.
Angka PDRB sangat diperlukan dan perlu disajikan, karena selain dapat dipakai sebagai bahan analisa perencanaan pembangunan juga merupakan barometer untuk mengukur hasil-hasil pembangunan yang telah dilaksanakan.
PDRB dapat didefinisikan berdasarkan tiga pendekatan yaitu :
a. Pendekatan Produksi (Production Approach)
PDRB adalah jumlah nilai tambah bruto (NTB) yang tercipta sebagai hasil proses produksi barang dan jasa yang dilakukan oleh berbagai unit produksi dalam suatu wilayah/region pada suatu jangka waktu tertentu, biasanya setahun.
b. Pendekatan Pendapatan (Income Approach)
PDRB adalah jumlah balas jasa yang diterima oleh faktor faktor produksi yang ikut di dalam proses produksi di suatu wilayah/region pada jangka waktu tertentu (biasanya setahun). Balas jasa faktor produksi tersebut adalah upah dan gaji, sewa tanah, bunga modal, dan keuntungan. Termasuk sebagai Komponen penyusun PDRB adalah penyusutan barang modal tetap dan pajak tidak langsung neto. Jumlah semua komponen pendapatan ini per sektor disebut sebagainilai tambah bruto sektoral. PDRB merupakan jumlah dari nilai tambah bruto seluruh sektor (lapangan usaha).
c. Pendekatan Pengeluaran (Expenditure Approach)
PDRB adalah jumlah semua pengeluaran untuk konsumsi rumah tangga dan lembaga swasta yang tidak mencari untung, konsumsi pemerintah, pembentukan modal tetap domestik bruto, perubahan inventori, dan ekspor neto di suatu wilayah/region pada suatu periode (biasanya setahun). Yang dimaksud dengan Ekspor netto adalah ekspor dikurangi impor.
                                 
3. Pendapatan Nasional
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari Inggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya(Inggris) pada tahun 1665. Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupakan penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Namun, pendapat tersebut tidak disepakati oleh para ahli ekonomi modern, sebab menurut pandangan ilmu ekonomi modern, konsumsi bukanlah satu-satunya unsur dalam perhitungan pendapatan nasional. Menurut mereka, alat utama sebagai pengukur kegiatan perekonomian adalah Produk Nasional Bruto (Gross National Product, GNP), yaitu seluruh jumlah barang dan jasa yang dihasilkan tiap tahun oleh negara yang bersangkutan diukur menurut harga pasar pada suatu negara.
http://dennadhirah.blogspot.com/2012/05/anggaran-pendapatan-dan-belanja-negara.html

STRUKTUR PRODUKSI, DISTRIBUSI PENDAPATAN, DAN KEMISKINAN



·         STRUKTUR PRODUKSI
Struktur produksi adalah logika proses produksi, yang menyatakan hubungan antara beberapa pekerjaan pembuatan komponen sampai menjadi produk akhir, yang biasanya ditunjukkan dengan menggunakan skema. Struktur produksi nasional dapat dilihat menurut lapangan usaha dan hasil produksi kegiatan ekonomi nasional.
Bedasarkan lapangan usaha stuktur produksi nasional terdiri dari sebelas lapangan usaha dan bedasarkan hasil produksi nasional terdiri dari 3 sektor, yakni sektor primer, sekunder, dan tersier.
Sejalan dengan perkembangan pengembangan ekonomi struktur produksi suatu perekonomian cenderung mengalami perubahan dari dominasi sektor primer menuju dominasi sektor sekunder dan tersier. Perubahan struktur produksi dapat terjadi karena:
Ø  Sifat manusia dalam perilaku konsumsinya yang cenderung berubah dari konsumsi barang-barang pertanian menuju konsumsi lebih banyak barang-barang industri
Ø  Perubahan teknologi yang terus-menerus, dan
Ø  Semakin meningkatnya keuntungan komparatif dalam memproduksi barang-barang industri
·         DISTRIBUSI PENDAPATAN
Pendapatan Nasional yaitu jumlah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga keluaga (RTK) di suatu negara dari faktor-faktor produksi dalam satu periode, biasanya selama satu tahun.
Pendekatan nasional sering digunakan dalam hal:

Ø  Menentukan laju tingkat pertumbuhan perekonomian suatu negara
Ø  Mengukur keberhasilan suatu negara dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya
Ø  Membandingkan tingkat kesejahteraan masyarakat suatu negara dengan negara lainnya.
Berikut adalah beberapa konsep perhitungan pendapatan nasional
Ø  Produk Domestik Bruto/Gross Domestic Product (PDB/GDP)
Yaitu jumlah suatu produk yang berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang belum diperhitungkan penyusutannya, karena jumlah yang didapatkan dari GDP bersifat bruto/kotor.
Ø  Produk Nasional Bruto/Gross National Product (PNB/GNP)
Yaitu meliputi nilai-nilai produk yang berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk selama satu tahun, termasuk hasil-hasil produksi barang dan jasa yang dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak termasuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara tersebut.
Rumus:
PNB=PDB-produksi org asing+produksi WN di luar negeri
Ø  Produk Nasional Netto/Net National Product (NNP)
Yaitu penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produksi yang dipakai dalam proses produksi yang umumnya bersifat taksiran sehingga mungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun relatif kecil.
Rumus:
NNP=GNP-Depresiasi (penyusutan)
Ø  Pendapatan Nasional Netto/Net National Income (NNI)
Yaitu pendapatan yang dihitung bedasarkan jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pemilik faktor produksi.
Rumus:
NNI=NNP-Pajak Tidak Langsung (subsidi)
Ø  Pendapatan Perseorangan/Personal Income (PI)
Yaitu pendapatan yang diterima oleh masyarakat. Pendapatan perseorangan juga menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment adalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu.
Rumus:
PI=NNI-(pajak perseroan,laba ditahan, iuran jamsos)+transfer payment
Ø  Pendapatan yang siap dibelanjakan/Diposable Income (DI)
Yaitu pendapatan yang siap untuk membeli barang dan jasa. Diposable income juga memperhitungkan pajak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tidak dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung oleh wajib pajak, contohnya: pajak pendapatan
Rumus:
DI=PI-Pajak langsung
            Pendapatan Nasional dapat dihitung dengan tiga pendekatan, yaitu:
Ø  Pendekatan Pendapatan, dengan cara menjumlahkan seluruh pendapatan (upah, sewa, bunga, dan laba) yang diterima rumah tangga konsumsi dalam suatu negara selama satu periode tertentu sebagai imbalan atas faktor-faktor produksi yang diberikan kepada perusahaan.
Rumus:
Y=r+w+i+p
r = rent = sewa
w = wage = upah/gaji
i = interest = bunga modal
p = profit = laba
Ø  Pendekatan Produksi, dengan cara menjumlahkan nilai seluruh produk yang dihasilkan suatu negara dari bidang industri, agraris, ekstraktif, jasa, dan niaga selama satu periode tertentu. Nilai produk yang dihitung dengan pendekatan ini adalah nilai jasa dan barang jadi (bukan barang mentah atau barang setengah jadi).
Rumus:
Y = [(Q1 x P1) + (Q2 x P2) + (Qn x Pn) ......]
P = harga
Q = kuantitas
Ø  Pendekatan Pengeluaran, dengan cara menghitung jumlah seluruh pengeluaran untuk membeli barang dan jasa yang diproduksi dalam suatu negara selama satu periode tertentu. Perhitungan dengan pendekatan ini dilakukan dengan menghitung pengeluaran yang dilakukan oleh empat pelaku kegiatan ekonomi negara, yaitu: Rumah Tangga (Consumption), Pemerintah (goverment), Pengeluaran Investasi (Investment), dan selisih antara nilai ekspor dikurangin impor.
Rumus:
Y=C+I+G+(X-M)
C = konsumsi masyarakat
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = ekspor
M = impor
            Pendapatan nasional per kapita adalah pendapatan rata-rata penduduk suatu negara pada suatu periode tertentu, yang biasanya satu tahun. Biasanya digunakan sebagai salah satu indikator akhir dalam melihat kemajuan pertumbuhan perekonomian suatu negara. Pendapatan per kapita ini diperoleh dengan membagi pendapatan nasional (GNP atau GDP) dengan jumlah penduduk di suatu wilayah (Indonesia)

·         KEMISKINAN
Definisi kemiskinan menurut beberapa ahli:
Ø  Menurut Sallatang (1986) kemiskinan adalah ketidakcukupan penerimaan pendapatan dan pemilikan kekayaan materi, tanpa mengabaikan standar atau ukuran-ukuran fisiologi, psikologi dan sosial.
Ø  Menurut Esmara (1986) mengartikan kemiskinan ekonomi sebagai keterbatasan sumber-sumber ekonomi untuk mempertahankan kehidupan yang layak. Fenomena kemiskinan umumnya dikaitkan dengan kekurangan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidup yang layak.
Ø  Menurut Basri (1995) bahwa kemiskinan pada dasarnya mengacu pada keadaan serba kekurangan dalam pemenuhan sejumlah kebutuhan, seperti sandang, pangan, papan, pekerjaan, pendidikan, pengetahuan, dan lain sebagainya.
Ø  Menurut Badan Pusat Statistik (2000), kemiskinan didefinisikan sebagai pola konsumsi yang setara dengan beras 320 kg/kapita/tahun di pedesaan dan 480 kg/kapita/tahun di daerah perkotaan.
Ø  Poli (1993) menggambarkan kemiskinan sebagai keadaan ketidakterjaminan pendapatan, kurangnya kualitas kebutuhan dasar, rendahnya kualitas perumahan dan aset-aset produktif, ketidakmampuan memelihara kesehatan yang baik, ketergantungan dan ketiadaan bantuan, adanya perilaku antisosial (anti-social behavior), kurangnya dukungan jaringan untuk mendapatkan kehidupan yang baik, kurangnya infrastruktur dan keterpencilan, serta ketidakmampuan dan keterpisahan.
Ø  Bappenas dalam dokumen Strategi Nasional Penanggulangan Kemiskinan juga mendefinisikan masalah kemiskinan bukan hanya diukur dari pendapatan, tetapi juga masalah kerentanan dan kerawanan orang atau sekelompok orang, baik laki-laki maupun perempuan untuk menjadi miskin
Ø  SPECKER (1993) mengatakan bahwa kemiskinan mencakup beberapa hal yaitu :
1.    kekurangan fasilitas fisik bagi kehidupan yang normal
2.    gangguan dan tingginya risiko kesehatan,
3.    risiko keamanan dan kerawanan kehidupan sosial ekonomi dan lingkungannya,
4.    kekurangan pendapatan yang mengakibatkan tidak bisa hidup layak, dan
5.    kekurangan dalam kehidupan sosial yang dapat ditunjukkan oleh ketersisihan sosial.
Ukuran kemiskinan
Ø  Kemiskinan Absolut
Konsep kemiskinan pada umumnya selalu dikaitkan dengan pendapatan dan
kebutuhan, kebutuhan tersebut hanya terbatas pada kebutuhan pokok atau
kebutuhan dasar ( basic need ).
Kemiskinan dapat digolongkan dua bagian yaitu :
a.    Kemiskinan untuk memenuhi bebutuhan dasar.
b.    Kemiskinan untuk memenuhi kebutuhan yang lebih tinggi.
Ø  Kemiskinan Relatif
Menurut Kincaid ( 1975 ) semakin besar ketimpang antara tingkat hidup orang
kaya dan miskin maka semakin besar jumlah penduduk yang selalu miskin.
Faktor-faktor Penyebab kemiskinan
            Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi kemiskinan baik secara langsung
maupun tidak langsung, yaitu sebagai berikut :
Ø  Tingkat kemiskinan cukup banyak.
Ø  Mulai dari tingkat dan laju pertumbuhan output (produktivitas tenaga kerja).
Ø  Tingkat inflasi.
Ø  Tinggat Infestasi.
Ø  Alokasi serta kualitas sumber daya alam.
Ø  Tingkat dan jenis pendidikan.
Ø  Etos kerja dan motivasi pekerja.
Strategi dalam mengurangi kemiskinan
Ø  Pembangunan Sektor Pertanian
Sektor pertanian memiliki peranan penting di dalam pembangunan karena sektor tersebut memberikan kontribusi yang sangat besar bagi pendapatan masyarakat di pedesaan berarti akan mengurangi jumlah masyarakat miskin.
Ø  Pembangunan Sumber Daya manusia
Sumberdaya manusia merupakan investasi insani yang memerlukan biaya yang cukup besar, diperlukan untuk mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan masyrakat secara umum, maka dari itu peningkatan lembaga pendidikan, kesehatan dan gizi merupakan langka yang baik untuk diterapkan oleh pemerintah.
Ø  Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat
Mengingat LSM memiliki fleksibilitas yang baik dilingkungan masyarakat sehingga mampu memahami komunitas masyarakat dalam menerapkan rancangan dan program pengentasan kemiskinan.


Sumber: http://ikesetiani.wordpress.com/2012/03/26/struktur-produksi-distribusi-pendapatan-dan-kemiskinan/